Selamat Datang di Fauzi Multi Blog

27 Juli 2012

0 Suku Kutai

Asal Mula

Menurut tradisi lisan dari Suku Kutai, Proses perpindahan penduduk dari daratan asia yang kini disebut provinsi Yunan - Cina selatan berlangsung antara tahun 3000-1500 Sebelum Masehi. Mereka terdiri dari kelompok yang mengembara hingga sampai di pulau Kalimantan dengan rute perjalanan melewati Hainan, Taiwan, Filipina kemudian menyeberangi Laut Cina Selatan menuju Kalimantan Timur. Pada saat itu perpindahan penduduk dari pulau satu ke pulau lain tidaklah begitu sulit kerena pada zaman es permukaan laut sangat turun akibat pembekuan es di kutub Utara dan Selatan sehingga dengan hanya menggunakan perahu kecil bercadik yang diberi sayap dari batang bambu mereka dengan mudah menyeberangi selat karimata dan laut cina selatan menuju Kalimantan Timur. Para imigran dari daratan Cina ini masuk ke Kalimantan Timur dalam waktu yang berbeda, kelompok pertama datang sekitar tahun 3000-1500 Sebelum Masehi termasuk dalam kelompok ras Negrid dan weddid kelompok ini diperkirakan meninggalkan Kalimantan dan sebagiannya punah. Kemudian sekitar tahun 500 sebelum masehi berlangsung lagi arus perpindahan penduduk yang lebih besar dan kelompok inilah yang diperkirakan menjadi cikal bakal penduduk Kutai. Setelah adanya arus perpindahan penduduk dari Yunan terjadilah percampuran penduduk kerena perkawinan.
Penduduk Kutai pada masa itu terbagi menjadi lima puak (lima suku):
  1. Puak Pantun
  2. Puak Punang
  3. Puak Pahu
  4. Puak Sendawar
  5. Puak Melani

Puak Pantun
Puak Pantun adalah suku tertua di Kalimantan Timur, dan merupakan suku atau Puak yang paling Tua di antara 5 Suku atau Puak Kutai lainya, mereka adalah suku yang mendirikan kerajaan tertua di Nusantara yaitu kerajaan Kutai Martadipura di Muara Kaman pada abad 4 Masehi. Raja pertamanya dikenal dengan nama Kudungga, dan kerajaan ini jaya pada masa dinasti ketiganya yaitu pada masa Raja Mulawarwan. Dibawah pimpinan Maharaja Mulawarman, kehidupan sosial dan kemasyarakatan diyakini berkembang dengan baik. Pemerintahan berpusat di Keraton yang berada di Martapura wilayah kekuasaannya terbentang dari Dataran Tinggi Tunjung (Kerajaan Pinang Sendawar), Kerajaan Sri Bangun di Kota Bangun, Kerajaan Pantun di Wahau, Kerajaan Tebalai, hingga ke pesisir Kalimantan Timur, seperti Sungai China, Hulu Dusun dan wilayah lainnya. Dengan penaklukan terhadap kerajaan-kerajan kecil tersebut, kondisi negara dapat stabil sehingga suasana tentram dapat berjalan selama masa pemerintahannya. Suku ini mendiami daerah Muara Kaman Kab. Kutai Kartanegara dan sampai Daerah Wahau dan Daerah Muara Ancalong, serta Daerah Muara Bengkal, Daerah Kombeng di dalam wilayah Kab.Kutai Timur sekarang.

Puak Punang
Puak Punang (Puak Kedang) adalah suku yang mendiami wilayah pedalaman. Diperkirakan suku ini adalah hasil percampuran antara puak pantun dan puak sendawar (tunjung-benuaq). Oleh karena itu, logat bahasa Suku Kutai Kedang mengalunkan Nada yang bergelombang. Misalya bahasa Indonesia “Tidak”, Bahasa Kutai “Endik”, Bahasa Kutai Kedang “Inde”…. tegas alas gelombang. Suku ini mendirikan kerajaan Sri Bangun di Kota Bangun (atau dikenal dengan nama Negeri Daha pada masa pemerintahan Kutai Matadipura). Puak punang ini tersebar diwilayah Kota Bangun, Muara Muntai, danau semayang, Sungai Belayan dan sekitarnya.

Puak Pahu
Puak Pahu adalah suku yang mendiami wilayah kedang pahu. Suku ini tersebar di muara pahu dan sekitarnya.

Puak Sendawar
Puak Sendawar adalah suku yang mendiami wilayah sendawar (Kutai Barat), suku ini mendirikan Kerajaan Sendawar di Kutai Barat dengan Rajanya yang terkenal dengan nama Aji Tulut Jejangkat. Suku ini mendiami daerah pedalaman. Mereka berpencar meninggalkan tanah aslinya dan membentuk kelompok suku masing-masing yang sekarang dikenal sebagai suku Dayak Tunjung, Bahau, Benuaq, Modang, Penihing, Busang, Bukat, Ohong dan Bentian.
  • Suku Tunjung mendiami daerah kecamatan Melak, Barong Tongkok dan Muara Pahu
  • Suku Bahau mendiami daerah kecamatan Long Iram dan Long Bagun
  • Suku Benuaq mendiami daerah kecamatan Jempang, Muara Lawa, Damai dan Muara Pahu
  • Suku Modang mendiami daerah kecamatan Muara Ancalong dan Muara Wahau
  • Suku Penihing, suku Bukat dan suku Ohong mendiami daerah kecamatan Long Apari
  • Suku Busang mendiami daerah kecamatan Long Pahangai
  • Suku Bentian mendiami daerah kecamatan Bentian Besar dan Muara Lawa

Selain suku-suku tersebut, terdapat pula suku-suku lain yaitu suku Dayak Kenyah, Punan, Basap, dan Kayan.

  • Suku Kenyah merupakan pendatang dari Apo Kayan, Kab. Bulungan. Kini suku ini mendiami wilayah kecamatan Muara Ancalong, Muara Wahau, Tabang, Long Bagun, Long Pahangai, Long Iram dan Samarinda Ilir.
  • Suku Punan merupakan suku Dayak yang mendiami hutan belantara di seluruh Kalimantan Timur mulai dari daerah Bulungan, Berau hingga Kutai. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil di gua-gua batu dan pohon-pohon. Mereka dibina oleh Departemen Sosial melalui Proyek Pemasyarakatan Suku Terasing.
  • Suku Basap menurut cerita merupakan keturunan orang-orang Cina yang kawin dengan suku Punan. Mereka mendiami wilayah kecamatan Sangkulirang.
  • Suku Kayan berasal dari Kalimantan Tengah, suku ini sering juga disebut dengan suku Biaju. Mereka mendiami daerah kecamatan Long Iram.

Puak Melani
Puak Melani adalah suku yang mendiami wilayah pesisir. Mereka merupakan suku termuda di antara puak-puak Kutai, di dalam suku ini telah terjadi percampuran antara suku kutai asli dengan suku pendatang yakni; Banjar, Bugis, Jawa dan Melayu. Sehingga Puak ini memang sudah merupakan kesatuan etnis. Suku ini mendirikan kerajaan Kutai Kartanegara. Raja pertamanya bernama Aji Batara Agung Dewa Sakti. Suku ini mendiami wilayah pesisir seperti Kutai Lama dan Tenggarong.

Dalam perkembangannya puak pantun, punang, pahu dan melani kemudian berkembang menjadi suku kutai yang memiliki bahasa yang mirip namun berbeda dialek. Sedangkan puak sendawar (puak tulur jejangkat) yang hidup di pedalaman oleh Peneliti Belanda disebut dengan istilah Orang Dayak.

Terpecahnya Puak Tanah Kutai melahirkan Orang Dayak dan Orang Kutai

Disinilah awal terbaginya dua golongan atau kelompok suku asli di Tanah Kutai, yakni Suku Dayak dan Suku Kutai (haloq). Haloq adalah sebutan bagi Suku Dayak atau suku asli Tanah Kutai yang keluar dari adat/budaya/kepercayaan nenek moyang ( Adat, budaya, serta kepercayaan nenek moyang tersebut masih terlihat dari ciri khas Suku Dayak saat ini). Mereka yang behaloq ( Meninggalkan adat ) lebih menerima dan mau berbaur dengan pendatang akibatnya masyarakat ini lebih sering dijumpai di daerah pesisir. Sebutan haloq mulai timbul ketika suku-suku dari puak-puak kutai di atas mulai banyak meninggalkan kepercayaan lama salah satunya adalah dengan taat pada ajaran Islam, karena adat istiadat, budaya, dan kepercayaan dari suku asli Tanah Kutai tersebut banyak yang bertentangan dalam ajaran Islam. Kemudian karena puak pantun, punang, dan melani sebagian besar meninggalkan adat atau kepercayaan lama mereka, maka mereka mulai di sebut 'orang haloq' oleh puak lain yang masih bertahan dengan kepercayaan lamanya (kepercayaan nenek moyang). Dan puak yang masih bertahan dengan adat/kepercayaan lamanya sebagian besar adalah puak sendawar (puak tulur jejangkat), meskipun sebagian kecil ada juga suku dari puak sendawar yang meninggalkan adat lama (Behaloq). Sejak itulah orang haloq dan orang yg bukan haloq terpisah kehidupannya, karena sudah berbeda adat istiadat.

Lambat laun orang haloq ini menyebut dirinya 'orang kutai' yang berarti orang yang ada di benua Kutai atau orang dari wilayah Kerajaan Kutai. Sejak itu lah kutai lambat laun mulai menjadi nama suku, yang mana suku kutai ini berasal dari puak pantun, punang, pahu dan melani dan sebagian kecil puak sendawar. Sekarang Suku Kutai sudah banyak bercampur dengan etnis lain. Terlihat dari budayanya yang merupakan hasil akulturasi dari beberapa budaya suku lain. Terutama Kutai Kartanegara yang berasal dari Jawa dan bercampur dengan suku asli tanah kutai ( saat ini disebut Suku Dayak ) tersebut.

Puak sendawar yang sebagian besar masih bertahan dengan adat/kepercayaan lama kemudian berpencar membentuk kelompok-kelompok suku pedalaman dan terasing. Mereka kini menjadi suku Tunjung, Benuaq, Penihing, Oeheng, Bentian, Bahau, Modang dan lain-lain. Mereka adalah suku yang disebut Suku Dayak pada masa kini. Dayak adalah sebutan yang dipopulerkan oleh orang Belanda, dimana mereka menyebut suku - suku asli yang mendiami pedalaman Kalimantan sebagai “Dayaker”. Sehingga istilah dayak sendiri sebenarnya bukan berasal dari leluhur orang Kalimantan itu sendiri. Oleh karena itu masih ada beberapa dari Suku Dayak enggan disebut Dayak. Mereka lebih memilih disebut subsukunya, seperti orang Tunjung, orang Benuaq, dan lain - lain.

Jadi yang disebut Suku Kutai sekarang ini adalah suku dari puak pantun, punang, pahu dan melani yang mudah berakulturasi dengan pendatang dan perlahan meninggalkan adat lamanya. Sedangkan Suku Dayak adalah dari puak sendawar yang tetap teguh memegang keyakinan leluhur. Jadi Suku Kutai bukanlah suku melayu muda akan tetapi adalah suku melayu tua, sama seperti Suku Dayak. Pengelompokkan Suku Kutai kedalam ras melayu muda hanya berdasarkan Sosio-religius atau kultural, bukan berdasarkan jenisnya (melayu tua).

Saat ini peneliti membagi suku kutai menjadi 4 sub-etnis:
  1. Suku Kutai Tenggarong. (yang sebenarnya berasal dari puak melani)
  2. Suku Kutai Kota Bangun. (yang sebenarnya berasal dai puak punang)
  3. Suku Kutai Muara Pahu. (yang sebenarnya berasal dari puak pahu)
  4. Suku Kutai Muara Ancalong. (yang sebenarnya berasal dari puak pantun)

 

 Sumber

 

10 Juli 2012

2 Zat-zat Beracun yang Sering Kita Makan Tanpa Disadari

Sering tidak kita sadari bahwa dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari ternyata mengandung zat-zat kimia yang bersifat racun, baik itu sebagai pewarna, penyedap rasa dan dan bahan campuran lain. Za-zat kimia ini berpengaruh terhadap tubuh kita dalam level sel, sehingga kebanyakan kita akan mengetahui dampaknya dalam waktu yang lama.

Dampak negatif yang bisa terjadi adalah dapat memicu kanker, kelainan genetik, cacat bawaan ketika lahir, dan lain-lain.

Tidak ada cara untuk menghindar 100% dari bahan-bahan kimia itu dalam kehidupan kita sehari-hari, yang perlu kita lakukan adalah meminimalkan penggunaannya sehingga tidak melewati ambang batas yang disarankan. Karena selain banyak tersedia di pasaran, bahan-bahan tersebut juga harganya yang relatif sangat murah.

Berikut adalah contoh bahan-bahan yang bersifat racun yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari :
 
1.  Sakarin (Saccharin)

Sakarin adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis, kira-kira 550 kali lebih manis dari pada gula biasa. 

Oleh karena itu ia sangat populer dipakai sebagai bahan pengganti gula. 

 Tikus-tikus percobaan yang diberi makan 5% sakarin selama lebih dari 2 tahun, menunjukkan kanker mukosa kandung kemih (dosisnya kira-kira setara 175 gram sakarin sehari untuk orang dewasa seumur hidup). 

       Sekalipun hasil penelitian ini masih kontroversial, namun kebanyakan para epidemiolog dan peneliti berpendapat, sakarin memang meningkatkan derajat kejadian kanker kandung kemih pada manusia kira-kira 60% lebih tinggi pada para pemakai, khususnya pada kaum laki-laki. 
      
       Food and Drug Administation (FDA) Amerika menganjurkan untuk membatasi penggunaan sakarin hanya bagi para penderita kencing manis dan obesitas. Dosisnya agar tidak melampaui 1 gram setiap harinya.’


2.  Siklamat (Cyclamate)

Siklamat adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan kira-kira 30 kali lebih mains dari pada gula tebu (dengan kadar siklamat kira-kira 0,17%). Bilamana kadar larutan dinaikkan sampai dengan 0,5%, maka akan terasa getir dan pahit.

Siklamat dengan kadar 200 mg per ml dalam medium biakan sel leukosit dan monolayer manusia (in vitro) dapat mengakibatkan kromosom sel-sel tersebut pecah. Tetapi hewan percobaan yang diberi sikiamat dalam jangka lama tidak menunjukkan pertumbuhan ganda.

       Di Inggris penggunaan siklamat untuk makanan dan minuman sudah dilarang, demikian pula di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat.


3.  Nitrosamin

     Sodium nitrit adalah bahan kristal yang tak berwama atau sedikit semu kuning. Ia dapat berbentuk sebagai bubuk, butir-butir atau bongkahan dan tidak berbau. Garam ini sangat digemari, antara lain untuk mempertahankan warna asli daging serta memberikan aroma yang khas seperti sosis, keju, kornet, dendeng, ham, dan lain-lain.

Untuk pembuatan keju dianjurkan supaya kandungan sodium nitrit tidak melampaui 50 ppm, sedangkan untuk bahan pengawet daging dan pemberi aroma yang khas bervariasi antara 150 – 500 ppm.

Sodium nitrit adalah precursor dari nitrosamines, dan nitrosammes sudah dibuktikan bersifat karsinogenik pada berbagai jenis hewan percobaan. Oleh karena itu, pemakaian sodium nitrit harus hati-hati dan tidak boleh melampaui 500 ppm.

Makanan bayi sama sekali dilarang mengandung sodium nitrit.


4. Zat Pewarna Sintetis

Dari hasil pengamatan di pasar-pasar ditemukan 5 zat pewarna sintetis yang paling banyak digemari di Indonesia adalah warna merah, kuning, jingga, hijau dan coklat.

 
Dua dari lima zat pewarna tersebut, yaitu merah dan kuning adalah Rhodamine-B dan metanil yellow. Kedua zat pewarna ini termasuk golongan zat pewarna industri untuk mewarnai kertas, tekstil, cat, kulit dsb. dan bukan untuk makanan dan minuman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kedua zat warna tersebut kepada tikus dan mencit mengakibatkan limfoma.

Selain itu, boraks, juga merupakan zat pewarna favorit yang sering digunakan oleh produsen makanan.

5. Monosodium Glutamat (MSG)

    Monosodium glutamat (MSG) atau vetsin adalah penyedap masakan dan sangat populer di kalangan para ibu rumahtangga, warung nasi dan rumah makan. Hampir setiap jenis makanan masa kini dari mulai camilan untuk anak-anak seperti chiki dan sejenisnya, mie bakso, masakan cina sampai makanan tradisional sayur asam, lodeh dan bahkan sebagian masakan padang sudah dibubuhi MSG atau vetsin.

 Pada hewaan percobaan, MSG dapat menyebabkan degenerasi dan nekrosi sel-sel neuron, degenerasi dan nekrosis sel-sel syaraf lapisan dalam retina, menyebabkan mutasi sel, mengakibatkan kanker kolon dan hati, kanker ginjal, kanker otak dan merusak jaringan lemak.




5 Juli 2012

0 Memberi efek Lighting pada foto



Setiap kita membuat sebuah hasil karya berupa foto, rasanya kurang  jika kita hanya mengandalkan efek pencahayaan murni dari sinar matahari atau lampu, disini saya akan mencoba berbagi pengetahuan tentang efek pencahayaan yang disediakan Photoshop.

Langkah-langkahnya:


1. Sediakan gambar ato foto yang ingin kamu edit. Contohnya seperti gambar di bawah ini:
 
















Gambar model X multimedia SMK 2 Tenggarong (namanya Herman). sorry ya friend aku ngambil fotonya.. hehe..

2. Klik Menu FILTER – RENDER – LIGHTING EFFECTS, maka akan muncul window baru seperti dibawah ini




















3. Anda tinggal memilih Style  yang cocok untuk Efek Lighting pada foto anda. Contohnya Five Lights Up




 Selamat Mencoba... :D



0 Cara merubah wajah seseorang.

Saya akan menggunakan foto 1 (Mr. Bean) dan Foto 2 (marwan, teman sekelas saya.. hehe.. bukan marwan yg di Tv gitu.. ckckck) sorry ya kawan, aku pinjam fotomu dulu, hehe :). 
ok, langsung saja..

Langkah - Langkahnya dengan Photoshop :

1. Siapkan Foto yang akan kita oplos dan seleksi foto hanya bagian kepalanya saja !!! dan letakkan hasil seleksi di foto 2.
* Untuk cara menyeleksi terserah anda menggunakan tool apa saja, disini saya menggunakan Quick Selection tool  !!



Karena ukuran foto berbeda, maka sesuaikan foto kepala dengan ukuran kepala foto 2. 

2. Samakan warna foto kepala dengan foto 2 !
cerahkan foto dengan LEVEL (Ctrl+L)


Menyamakan warna foto Kepala menggunakan COLOR BALANCE


3. Menempelkan/ menempatkan foto kepala !
Kita GANDAKAN LAYER ( CTRL+J ) foto 2 dan beri  nama mask. Dan letakkan layer mask di atas layer 1 (gambar kepala). Dan tempatkan foto kepala (layer 1) dikepala foto 2 dan kita hidden (sembunykan layer mask ). Setelah posisi kepala sudah pas kita munculkan kembali layer mask.



Langkah selanjutnya kita hapus hanya bagian wajah layer mask dengan opsi Erase (E)
.


Setelah itu apabila warna kurang sesuai kita samakan lagi sehingga warna semakin menyatu. Untuk cara nya masih sama dengan cara diatas (no.02).


5. Selesai deh, dan untuk pengaturan warna dan posisi apabila masih kurang pas lakukan penyesuaian dan tambahkan sedikit variasi tulisan atau VARIASI LAIN terserah anda !!
Hasilnya: 

3 Juli 2012

0 Membuat Efek Melengkung Pada Foto


Pada tutorial kali ini saya menggunakan photoshop cs5  tapi bagi anda yang masih menggunakan photoshop versi di bawahnya yaitu CS4, bahkan Photoshop CS3 masih bisa mengikuti tutorial ini

Berikut langkah - langkahnya:

1. Buka aplikasi Photoshop anda, dan masukkan gambar yang akan diedit ke dalam Lembar kerja photoshop
Contoh gambar:
 














2. Tekan CTRL + J untuk Menduplikat Layer, Tekan CTRL + A (untuk menyeleksi semua gambar)

















3 Pada menu utama , Klik Edit >> Transform >> Distort
Lalu klik  












A) Gambar jaring, lalu
B) Pilih Arch

4. Nah sekarang tingga menSetting Kemelengkungan dari gambar
Untuk mensetting kita cuma perlu menggeser point dari titik Arch









gunakan mouse geser agar menjadi seperti ini  

 

Setelah selesai pengeditan tekan [Enter]
Tekan CTRL + T untuk mentransform ukuran foto agar memenuhi Lembar Kerja anda
Hasil:
Sebelum
 
Sesudah
 

Fauzi Multi Blog Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates